Nyaz Nyiz Nyuz's Blog
SELAMAT DATANG
Rabu, 11 Februari 2015
KIT BARCELONA 9 SLOT PES 2015
KIT BARCELONA 9 SLOT BY TRIMO NYAZ NYIZ NYUZ
1.14/15 HOME
2.14/15 AWAY
3.14/15 THIRD
4.12/13 HOME
5.90/91 HOME
6.09/10 HOME
7.08/09 HOME
8.10/11 HOME
9.11/12 HOME
2.14/15 AWAY
3.14/15 THIRD
4.12/13 HOME
5.90/91 HOME
6.09/10 HOME
7.08/09 HOME
8.10/11 HOME
9.11/12 HOME
Selasa, 10 Juli 2012
KONFIGURASI ACLs PADA ROUTER
Seperti pada postingan saya sebelum-sebelumnya yang membahas
tentang router, kali ini kita juga akan mengkonfigurasikan router, yaitu
tentang ACLs ( Access Control Lists) di mana konfigurasi ini berfungsi
sebagai Traffic filtering yang meliputi :
1. Menganalisa Sebuah Paket
2. Allow (mengijinkan) atau Block (menahan) paket
3. Based on source IP, destination IP, MAC address, protokol, application type
ok sebelum mengkonfigurasikan ACLs pada router, saya akan mengingatkan bahwa dalam menghubungkan router pada ACLs ini menggunakan router EIGRP yang caranya seperti pada Postingan Kemarin,
selanjutnya konfigurasikan router seperti gambar di bawah ini dengan Soal ACLs :
1. Konfigurasi pada Router 1
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#int fa1/0
Router(config-if)#ip add 172.16.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet1/0, changed state to up
Router(config-if)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#
2. Konfigursi pada Router2
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.40.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#int fa1/0
Router(config-if)#ip add 172.16.50.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet1/0, changed state to up
Router(config-if)#
Router(config-if)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 172.16.30.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.60.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#
3. Konfigurasi Pada Router 3
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.70.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#int fa1/0
Router(config-if)#ip add 172.16.80.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet1/0, changed state to up
Router(config-if)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 172.16.60.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Router(config-if)#
4. Koneksikan Antar Router dengan EIGRP
Router(config-router)#net 172.16.10.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.20.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.30.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.40.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.50.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.60.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.30.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.60.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.70.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.80.0 0.0.0.255
5. Konfigurasi ACLs
Router(config)#access-list 3 permit any
Router(config)#int fa0/0
Router(config)#ip access-group 3 out
Router(config)#access-list 9 permit any
Router(config)#ip access-group 3 out
1. Menganalisa Sebuah Paket
2. Allow (mengijinkan) atau Block (menahan) paket
3. Based on source IP, destination IP, MAC address, protokol, application type
ok sebelum mengkonfigurasikan ACLs pada router, saya akan mengingatkan bahwa dalam menghubungkan router pada ACLs ini menggunakan router EIGRP yang caranya seperti pada Postingan Kemarin,
selanjutnya konfigurasikan router seperti gambar di bawah ini dengan Soal ACLs :
- network 172.16.10.0 tidak bisa di akses oleh 172.16.40.0 dan yang lainnya bisa mengakses netwrk 10
- host 172.16.10.5 tidak bisa mengakses host 172.16.50.7
klick pada gambar untuk memperbesar |
1. Konfigurasi pada Router 1
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#int fa1/0
Router(config-if)#ip add 172.16.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet1/0, changed state to up
Router(config-if)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#
2. Konfigursi pada Router2
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.40.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#int fa1/0
Router(config-if)#ip add 172.16.50.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet1/0, changed state to up
Router(config-if)#
Router(config-if)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 172.16.30.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.60.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#
3. Konfigurasi Pada Router 3
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.70.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#int fa1/0
Router(config-if)#ip add 172.16.80.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet1/0, changed state to up
Router(config-if)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 172.16.60.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Router(config-if)#
4. Koneksikan Antar Router dengan EIGRP
- Pada Router1
Router(config-router)#net 172.16.10.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.20.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.30.0 0.0.0.255
- Pada Router2
Router(config-router)#net 172.16.40.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.50.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.60.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.30.0 0.0.0.255
- Pada Router3
Router(config-router)#net 172.16.60.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.70.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.80.0 0.0.0.255
5. Konfigurasi ACLs
- network 172.16.10.0 tidak bisa di akses oleh 172.16.40.0 dan yang lainnya bisa mengakses netwrk 10 (di setting Pada Router 1)
Router(config)#access-list 3 permit any
Router(config)#int fa0/0
Router(config)#ip access-group 3 out
- host 172.16.10.5 tidak bisa mengakses host 172.16.50.7 (di setting Pada Router2)
Router(config)#access-list 9 permit any
Router(config)#ip access-group 3 out
Kamis, 21 Juni 2012
Mengkonfigurasikan Routing Dinamis dengan EIGRP
Kali ini kita akan membahas Routing Dinamis dengan EIGRP ( Enhanced Interior Gateway Routing Protocol). Dan Routing EIGRP hanya bisa di konfigurasikan di Router cisco.
Setelah kemarin belajar Routing Statis kali ini kita akan belajar Routing Dinamis, yang juga sebenarnya sudah pernah saya Upload di blog ini dengan judul Cara Mengkoneksikan Router Dengan Routing Dinamis .
Namun pada posting itu Rounting Dinamisnya menggunakan Konfigurasi RIP dan untuk yang kali ini dengan konfigurasi EIGRP. Kenapa harus dengan EIGRP? ya jawabannya adalah karena kalau routimg dinamis dengan RIP banyak sekali kelemahaannya. Kelemahanya apa ? Kelemahannya yaitu:
untuk kali ini saya akan memberikan contoh cara mengkonfigurasikan Routing Dinamis dengan EIGRP dengan packet tracer, seperti gambar di bawah ini:
Untuk langkah Pertama konfigutrasikan dahulu IP Fast Ethernet dan IP Serial pada Router 0 seperti dibawah ini :
Langkah ke Dua konfigutrasikan juga IP Fast Ethernet dan IP Serial pada Router 1 seperti di bawah ini :
Langkah ke Tiga, masuk pada konfigurasi Roter EIGRP, yang pertama pada Router 0 seperti di bawah ini
Langkah ke Empat, masuk pada Router 1 untuk konfigurasi Router EIGRP selanjutnya, seperti di bawah ini:
* angka "10" pada konfigurasi Router EIGRP adalah Autonomous System (AS) atau AS number. AS number ini bebas mau menggunakan angka berapa saja, yang penting antara Router 0 dan Ruoter1 sama angkanya.
Langkah ke Lima merubah IP pada PC0 dan PC!:
Pada PC0 :
IP Adreess : 172.16.10.10
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway: 172.16.10.1
Pada PC1
:
IP Adreess : 172.16.30.30
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway: 172.16.30.1
Langkah ke Enam yaitu test konfigurasi Router EIGRP apakah sudah terkoneksi dengan benar dengan cara di Ping-kan antar PC yang terhubung kalau seperti gambar di bawah ini berarti router sudah terkoneksi dengan benar :
PC0 ke PC1
PC! ke PC0 :
Setelah kemarin belajar Routing Statis kali ini kita akan belajar Routing Dinamis, yang juga sebenarnya sudah pernah saya Upload di blog ini dengan judul Cara Mengkoneksikan Router Dengan Routing Dinamis .
Namun pada posting itu Rounting Dinamisnya menggunakan Konfigurasi RIP dan untuk yang kali ini dengan konfigurasi EIGRP. Kenapa harus dengan EIGRP? ya jawabannya adalah karena kalau routimg dinamis dengan RIP banyak sekali kelemahaannya. Kelemahanya apa ? Kelemahannya yaitu:
- Karena dalam menentukan route terbaik menggunakan perhitungan lompatan maka serimg tidak akurat untuk network besar/rumit.
- maksimal lompatan router cuma 15 lompatan
- Selalu memperbaharui routing informasi terus menerus meskipun tidak ada perubahan network dan itu membutuhkan banyak bandwith
- kovergennya lama atau rooting loop
- Waktu convergence yang cepat.
- Maksimal lompatan Router sampai 250
- Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
- Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network (mis: ada network yang down)
- Mendukung multiple protokol network
- Desain network yang flexible.
- Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast dan tidak membroadcastnya.
- Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
- Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
- Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.
untuk kali ini saya akan memberikan contoh cara mengkonfigurasikan Routing Dinamis dengan EIGRP dengan packet tracer, seperti gambar di bawah ini:
Untuk langkah Pertama konfigutrasikan dahulu IP Fast Ethernet dan IP Serial pada Router 0 seperti dibawah ini :
Router#configure terminal
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Langkah ke Dua konfigutrasikan juga IP Fast Ethernet dan IP Serial pada Router 1 seperti di bawah ini :
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 172.16.20.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Langkah ke Tiga, masuk pada konfigurasi Roter EIGRP, yang pertama pada Router 0 seperti di bawah ini
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 172.16.10.0 0.0.0.255
Router(config-router)#network 172.16.20.0 0.0.0.255
Router(config-router)#exit
Langkah ke Empat, masuk pada Router 1 untuk konfigurasi Router EIGRP selanjutnya, seperti di bawah ini:
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 172.16.30.0 0.0.0.255
Router(config-router)#network 172.16.20.0 0.0.0.255
Router(config-router)#exit
* angka "10" pada konfigurasi Router EIGRP adalah Autonomous System (AS) atau AS number. AS number ini bebas mau menggunakan angka berapa saja, yang penting antara Router 0 dan Ruoter1 sama angkanya.
Langkah ke Lima merubah IP pada PC0 dan PC!:
Pada PC0 :
IP Adreess : 172.16.10.10
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway: 172.16.10.1
Pada PC1
:
IP Adreess : 172.16.30.30
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway: 172.16.30.1
Langkah ke Enam yaitu test konfigurasi Router EIGRP apakah sudah terkoneksi dengan benar dengan cara di Ping-kan antar PC yang terhubung kalau seperti gambar di bawah ini berarti router sudah terkoneksi dengan benar :
PC0 ke PC1
PC! ke PC0 :
Route Summarization
sumber gambar ini: www.cartoonwp.wordpress.com |
klik pada gambar untuk memperbesar |
Setting
router 1
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.3.1
255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.2.1
255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip route 192.168.0.0
255.255.252.0 ser2/0
Router(config)#ip route 172.16.1.0
255.255.255.0 ser2/0
Router(config)#exit
Setting
router 2
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per
line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa 0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1
255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config)#int ser 2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.2.2
255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#ip route 172.16.3.0
255.255.255.0 ser 2/0
Router(config)#ip route 192.168.2.0
255.255.255.0 ser3/0
Setting
router 3
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1
255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#conf t
Router(config)#int ser 2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1
255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config)#exit
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#ip route 172.16.0.0
255.255.252.0 ser2/0
Router(config)#exit
Setelah selesai pengaturan router selanjutnya rubahlah IP komputer masing-masing sesuai dengan Gatway pada router yang terhubung:
Setting
ip pada pc
PC 1
Ip add :
172.16.3.2
SM :
255.255.255.0
GT :
172.16.3.1
PC 2
Ip add :
172.16.1.2
SM :255.255.255.0
GT :
172.16.1.1
PC 3
Ip add :
192.168.2.2
SM :
255.255.255.0
GT : 193.168.2.1
GT : 193.168.2.1
mengecek apakah sudah terhubung
5. PC 3 ke PC 1
6. PC 3 ke PC2
Selasa, 01 Mei 2012
Latihan Soal Jarkom Teori III
1)
Berdasarkan pada kondisi yang ditunjukkan oleh gambar, manakah
pernyataan berikut yang benar mengenai aliran trafik jaringan pada
switch ini?
b. PC
yang terkoneksi pada port Fa0/2 dapat berkomunikasi dengan PC lainnya
yang terkoneksi pada Port Fa0/22 jika kedua PCs berada pada IP network
yang sama.
2) Di jaringan komputer perusahaan besar, mengapa trafik untuk voice biasanya memerlukan VLAN tersendiri?
c. Hal ini untuk memisahkan antara trafik data dengan trafik voice sehingga trafik data tidak akan mempengaruhi trafik voice.
3) Perhatikan topologi di bawah ini. Administrator jaringan butuh untuk mengkonfigurasikan default route pada router Border. Manakah perintah konfigurasi yang setidaknya paling tepat (mengacu ke router Border) untukdefault route yang akan diperlukan oleh router untuk meneruskan paket?
a. ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 64.100.59.5
4)
Perhatikan gambar berikut. Seorang teknisi jaringan sedang menyelidiki
mengapa H1 dan H2 tidak dapat berkomunikasi. Apa masalah yang dapat
ditemukan oleh teknisi tersebut?
c. Sw1 membutuhkan sebuah IP address yang berada pada subnet yang sama.
5) Manakah pernyataan yang benar yang menjelaskan mengenai fungsi dari VLAN Management Policy Server (VMPS)?
c. VMPS melayani backup konfigurasi keanggotaan VLAN secara statis.
6) Manakah dua jenis peralatan berikut yang akan mencegah pengiriman data secara broadcast ke seluruh jaringan.? (Pilih dua.)
c. Switch
d. VLAN
7)
Berdasarkan kondisi di atas, switch – switch saling terkoneksi dengan
trunk link dan dikonfigurasikanuntuk VTP. Sebuah VLAN baru ditambahkan
ke Switch1. Manakah kejadian berikut yang akan terjadi? (Pilih tiga.)
a. Switch1 tidak akan menambahkan VLAN ke database-nya dan akan meneruskan update ke Switch2.
b. Switch2 akan menambahkan VLAN ke database-nya dan eneruskanupdate ke Switch3.
f. Switch4 tidak akan menerima update.
8) Apa yang menjadi tujuan VTP ?
c. Me-rute-kan frame sepanjang jalur terbaik antar switch.
9) Manakah 3 pernyataan berikut yang benar ketika Router dikonfigurasikan untuk trunking VLAN?
c. Satu IP network atau subnetwork untuk tiap subinterface
e. Sebuah domain manajemen untuk tiap subinterface
f. Sebuah enkapsulasi protokol trunking yang kompatibel untuk tiap subinterface.
10)
Sebuah router memiliki dua interface serial dan dua interface Fast
Ethernet. Router ini harus terkoneksi dengan WAN dan sebuah switch yang
mendukung untuk empat VLAN. Bagaimana cara mewujudkan kebutuhan ini
secara efisien biaya dan efektif untuk mendukung inter-VLAN routing
antar keempat VLAN tersebut?
c. Mengkoneksikan
trunk uplink dari switch ke salah satu interface Fast Ethernet pada
Router dan buat subinterface logis untuk tiap VLAN.
11)
Berdasarkan gambar di bawah, seorang administrator jaringan mencatat
bahwa perubahan konfigurasi VLAN pada SW2 tidak dapat diteruskan ke SW3.
Bertumpu pada output yang ditunjukkan oleh perintah show vtp status adalah seperti nampak pada gambar berikut. Apa kiranya yang menyebabkan masalah?
b. SW3 dikonfigurasikan pada mode transparent
12) Berdasarkan pada topologi berikut, apa dua kesimpulan yang dapat diperoleh dari informasi yang ada? (Pilih dua.)
d. Defaut gateway dari kedua host diubah menjadi 192.168.3.250/28 agar dapat berkomunikasi atar kedua host.
e. Diperlukan router yang terkoneksi ke switch agar kedua host dapat saling berkomunikasi.
13)
Berdasarkan pada gambar berikut, beberapa switch saling terkoneksi
dengan trunk dalam VTP management domain yang sama. Tiap switch di beri
label sesuai dengan mode VTP-nya. Sebuah VLAN baru ditambahkan ke
Switch3. VLAN ini tidak nampak pada switch yang lain. Apa alasanya?
e.Switch mode transparent tidak meneruskan VTP advertisement.
14)
Berdasarkan kondisi di berikut, switch1 tidak terlibat dalam proses
manajemen VTP dengan switch lainnya. Manakah dua alasan yang mungkin
untuk kondisi berikut. (Pilih dua).
a. Switch2 dalam mode transparent.
e. Switch1 berada pada domain manajemen yang berbeda.
15) Manakah dari pernyataan berikut yang benar berkaitan dengan fitur port security pada Switch?
a. Switch akan menonaktifkan (disable) port yang tidak digunakan.
Minggu, 29 April 2012
1) Berdasarkan pada kondisi
yang ditunjukkan oleh gambar, manakah pernyataan berikut yang benar mengenai
aliran trafik jaringan pada switch ini?
b. PC yang terkoneksi pada
port Fa0/2 dapat berkomunikasi dengan PC lainnya yang terkoneksi pada Port
Fa0/22 jika kedua PCs berada pada IP network yang sama.
2) Di
jaringan komputer perusahaan besar, mengapa trafik untuk voice biasanya
memerlukan VLAN tersendiri?
c. Hal ini untuk memisahkan
antara trafik data dengan trafik voice sehingga trafik data tidak akan
mempengaruhi trafik voice.
3) Perhatikan topologi di bawah ini.
Administrator jaringan butuh untuk mengkonfigurasikan default route pada
router Border. Manakah perintah konfigurasi yang setidaknya paling tepat
(mengacu ke router Border) untukdefault route yang akan diperlukan
oleh router untuk meneruskan paket?
a. ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 64.100.59.5
4) Perhatikan gambar berikut. Seorang teknisi
jaringan sedang menyelidiki mengapa H1 dan H2 tidak dapat berkomunikasi. Apa
masalah yang dapat ditemukan oleh teknisi tersebut?
c. Sw1 membutuhkan sebuah IP
address yang berada pada subnet yang sama.
5) Manakah pernyataan yang benar yang
menjelaskan mengenai fungsi dari VLAN Management Policy Server (VMPS)?
c. VMPS melayani backup
konfigurasi keanggotaan VLAN secara statis.
6) Manakah dua jenis peralatan berikut yang akan
mencegah pengiriman data secara broadcast ke seluruh jaringan.? (Pilih dua.)
c. Switch
d. VLAN
7) Berdasarkan kondisi di atas, switch – switch
saling terkoneksi dengan trunk link dan dikonfigurasikanuntuk VTP. Sebuah VLAN
baru ditambahkan ke Switch1. Manakah kejadian berikut yang akan terjadi? (Pilih
tiga.)
a. Switch1 tidak akan
menambahkan VLAN ke database-nya
dan akan meneruskan update ke
Switch2.
b. Switch2 akan
menambahkan VLAN ke database-nya
dan eneruskanupdate ke
Switch3.
f. Switch4 tidak akan menerima update.
8) Apa yang menjadi tujuan VTP ?
c. Me-rute-kan frame
sepanjang jalur terbaik antar switch.
9) Manakah 3 pernyataan berikut yang benar
ketika Router dikonfigurasikan untuk trunking VLAN?
c. Satu IP network atau
subnetwork untuk tiap subinterface
e. Sebuah domain manajemen
untuk tiap subinterface
f. Sebuah enkapsulasi
protokol trunking yang kompatibel untuk tiap subinterface.
10) Sebuah router memiliki dua interface serial
dan dua interface Fast Ethernet. Router ini harus terkoneksi dengan WAN dan
sebuah switch yang mendukung untuk empat VLAN. Bagaimana cara mewujudkan
kebutuhan ini secara efisien biaya dan efektif untuk mendukung inter-VLAN
routing antar keempat VLAN tersebut?
c. Mengkoneksikan trunk
uplink dari switch ke salah satu interface Fast Ethernet pada Router dan buat
subinterface logis untuk tiap VLAN.
11) Berdasarkan gambar di bawah, seorang
administrator jaringan mencatat bahwa perubahan konfigurasi VLAN pada SW2 tidak
dapat diteruskan ke SW3. Bertumpu pada output yang ditunjukkan oleh
perintah show vtp status adalah seperti nampak pada gambar
berikut. Apa kiranya yang menyebabkan masalah?
b. SW3 dikonfigurasikan pada
mode transparent
12) Berdasarkan pada topologi berikut, apa dua kesimpulan
yang dapat diperoleh dari informasi yang ada? (Pilih dua.)
d. Defaut gateway dari kedua
host diubah menjadi 192.168.3.250/28 agar dapat berkomunikasi atar kedua host.
e. Diperlukan router yang
terkoneksi ke switch agar kedua host dapat saling berkomunikasi.
13) Berdasarkan pada gambar berikut, beberapa
switch saling terkoneksi dengan trunk dalam VTP management domain yang sama.
Tiap switch di beri label sesuai dengan mode VTP-nya. Sebuah VLAN baru
ditambahkan ke Switch3. VLAN ini tidak nampak pada switch yang lain. Apa
alasanya?
e. Switch mode transparent
tidak meneruskan VTP advertisement.
14) Berdasarkan kondisi di berikut, switch1 tidak
terlibat dalam proses manajemen VTP dengan switch lainnya. Manakah dua alasan
yang mungkin untuk kondisi berikut. (Pilih dua).
a. Switch2 dalam mode
transparent.
e. Switch1 berada pada domain
manajemen yang berbeda.
15) Manakah dari pernyataan berikut yang benar
berkaitan dengan fitur port security pada Switch?
a. Switch akan menonaktifkan
(disable) port yang tidak digunakan.
Langganan:
Postingan (Atom)